Rabu, 13 April 2011

Pesankan Saya Tempat Di Neraka (Sebuah Renungan)

Bismillah.................................

Ntuk saudariku yang masih belum tersentuh hatinya dengan kewajiban menutup aurat dengan sempurna. Sebuah renungan yg semoga saja membuat hati2 menjadi lunak serta tunduk sepenuhnya kepada perintah Allah dan RasulNYA dengan sebenar-benar ketundukan.

==============================

Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi Muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan etika. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang memiliki multifungsi.

Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus, ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu akan mengundang ‘perhatian’ kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.

Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan bahwa pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri. Disamping itu, pakaian tersebut juga melanggar aturan agama dan norma kesopanan. Orang tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan sebagaimana bicara seorang bapak terhadap anaknya.

Apa respon perempuan muda tersebut? Rupanya dia tersinggung, lalu ia ekspresikan kemarahannya karena merasa hak privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang ! “Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya tempat di neraka Tuhan Anda !” cetus perempuan itu.

Sebuah respon yang sangat frontal. Orang tua berjanggut itu hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah. Penumpang lain yang mendengar kemarahan si wanita ikut kaget, lalu terdiam. Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap. Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpi, tak terkecuali perempuan muda itu.

Lalu sampailah perjalanan di penghujung tujuan, di terminal terakhir mikrobus Alexandria . Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun, tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tidur, karena posisi tidurnya berada dekat pintu keluar.

“Bangunkan saja!” kata seorang penumpang.
“Iya, bangunkan saja!” teriak yang lainnya.
Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.

Salah seorang penumpang lain yang tadi duduk di dekatnya mencoba mendekati si wanita, dan menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah. Namun, astaghfirullah! Apakah yang terjadi? Perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi. Ia menemui ajalnya dalam keadaan memesan tempat neraka !!!
Kontan seisi mikrobus berucap istighfar, kalimat tauhid serta menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk di sampingnya. Ada pula yang histeris meneriakkan Allahu Akbar dengan linangan air mata.

Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Allah ta'ala.
Seandainya setiap orang mengetahui akhir hidupnya….
Seandainya setiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat…
Seandainya setiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk…
Seandainya setiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah…

Sungguh Allah ta'ala masih menyayangi kita yang masih terus dibimbingNya.
Allah ta'ala akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat denganNYA untuk semakin dekat.

Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar… mumpung kesempatan itu masih ada!

Apakah kita dengan perilaku dan kebiasaan yang jauh dari tuntunan Allah dan RasulNYA akan terus begini ? yang tanpa disadari merupakan bentuk penantangan terhadap Allah ta'ala yg memiliki alam semesta dan kehidupan ini. Apakah kita tanpa disadari juga turut memesan tempat kita di neraka Allah ta'ala.

Apakah booking tempatnya terpenuhi di alam sana ? Dan neraka itu akan dipenuhi oleh manusia dan batu. Berlindunglah kepada Allah ta'ala agar kita tdk termasuk di dalamnya.

Wallahu a’lam.

Semoga bermanfa'at.

Senin, 04 April 2011

Dosa dan Akibat Meninggalkan SHALAT 5 Waktu

Shalat Subuh
Sekali meninggalkannya dimasukkan kedalam neraka selama 30 tahun, sama dengan 60.000 tahun di dunia
Shalat DzuhurSekali meninggalkannya, dosanya sama seperti membunuh 1000 umat islam
Shalat Ashar
Sekali meninggalkannya, dosanya sama seperti menutup ka'bah
Shalat Maghrib
Sekali meninggalkannya, dosanya sama seperti berzina dengan Ibu sendiri
Shalat Isya
Sekali meninggalkannya, dosanya tidak di ridhai Allah SWT tinggal di bumi atau di bawah langit serta makan dan minum dan nikmatnya. . . .

Minggu, 03 April 2011

ABOUT YOU MY LITTLE STAR

Sepertinya tak akan habis menceritakan tentang dirimu. . . 
Disini aku tersenyum atas apa yang aku dengar, mungkinkah senyum ini memang senyumku atau ini hanya kepura-puraan! ini memang hanya senyum palsu, bagaimana mungkin aku tersenyum sementara aku terluka. Sungguh ini tak sesuai dengan inginku, aku tertawa atas kenyataan konyol, atas semua yang terjadi, hilang kendali. Semua yang aku harap menjadi tetes darah kekalahan, perih rasanya dan tak ada lagi yang tersisa dari khayal itu. Harapku yang hilang untukmu bintang kecilku, kini aku terpuruk dalam gelap duniaku. Bagaimana mungkin aku berjalan tanpamu, air mataku telah habis dan mungkin dirimu tak akan pernah kembali untukku. Aku disini dengan bayang sepi mencari sisa-sisa bintang kecil yang masih bisa menerangiku, tapi itu sudah tak mungkin karena dirimu tlah terutup oleh awan hitam. . .


Sabtu, 02 April 2011

Sebuah Surat Untuk Sang (Mantan) Kekasih

Sebuah surat untuk seorang lelaki yang pernah singgah dihatiku. Yang mudahan bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Ba’da tahmid dan shalawat. Syukur pada Alah yang masih mengaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbarui taubat.

Akhi, rasanya aku telah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik darimu. Yang Tak pernah Mengantuk dan Tak Pernah Tidur. Yang siap terus menerus Memperhatikan dan Mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan di sepertiga terakhir malam. Yang siap Memberi apapun yang kupinta. Ia yang Bertahta, Berkuasa, dan Memiliki Segalanya.

Maaf akhi, tapi menurutku kau bukan apa-apa dibanding Dia. Kau sangat lemah, kecil, dan kerdil di hadapanNya. Walaupun kau begitu rupawan lagi gagah, Ia lebih indah dan bercahaya dari dirimu. Ia berbuat apa saja sekehendakNya kepadamu. Dan akhi, aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu. Aku takut, hubungan kita selama ini membuatNya murka. Padahal Ia, Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras SiksaNya.

Akhi, belum terlambat untuk bertaubat. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan olehNya. Ia bisa marah, akhi.
Marah karena aku telah berbuat hal-hal yang tak semestinya padamu, marah karena aku pernah mendahului takdirNya dengan mengajakmu untuk menungguku menjadi suamiku kelak padahal itu belum pasti adanya. Ia bisa Marah. Tapi sekali lagi semua belum terlambat. Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, semoga Ia mau Memaafkan dan Mengampuni. Akhi, Ia Maha Pengampun, Maha Pemberi Maaf, Maha Menerima Taubat, Maha Penyayang, Maha Bijaksana.

Akhi, jangan marah ya. Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku padaNya, tidak pada selainNya. Tapi tak cuma aku, Akhi. Kau pun bisa menjadi kekasihnya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan.

Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan-laranganNya termasuk dalam soal hubungan kita ini. Insya Allah, DIa punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang dibenciNya, kau pasti akan dipertemukan dengan seorang Wanita sholehah. Ya, wanita shalehah yang pasti lebih baik dari diriku saat ini.

Ia yang akan membantu-mu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridha Allah dalam ikatan pernikahan yang suci. Iniliah doaku untukmu, semoga kaupun mendoakanku, akhi.

Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah. Ya, saudara di jalan Allah, akhi.

Itulah ikatan terbaik. Tak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang mukmin di dunia. Tak mustahil itulah yang akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku.

Maaf, akhi. Tak baik rasanya aku berlama-lama menulis surat ini. Aku takut ini akan merusak hati. Tak akan ada lagi sms dariku yang rutin masuk ke hp'mu untuk menanyakan sudah shalat atau belum. Aku tak ingin engkau memiliki sedikit rasa ria (sombong) sedikitpun di hatimu ketika akan beribadah, karena itu sangat dibenci oleh Allah dan tak akan diterima amalnya. Ketikan tuts keyboard terakhirku di surat ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan haram kita, Insya Allah.

Muhasabah Cinta

Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari Mu
Kupasrahkan semua pada Mu
Tuhan baru kusadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini ku harapkan cinta Mu
Kata kata cinta terucap indah
Mengalir berdzikir di kidung do’a ku
Sakit yang kurasa biar
Jadi penawar dosaku
*
Butir butir cinta air mataku
Terlihat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Illahi …
Muhasabah cintaku
Tuhan kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan-Mu
by edCoustic